Tajuk Album: SAMRAH (1998)

  1. Samrah Mentari
  2. Seri Langkat (duet Amelina)
  3. Masa Lima
  4. Insan dan Bunga
  5. Ghazal Asmara
  6. Siti Nurbaya
  7. Kandil Kemilau
  8. Zapin Berpesan
  9. Pilu Di Rusuk Hati
  10. Senandung Anak Rantau




1.SAMRAH MENTARI

Langit terluka membisu
Bumi meratap keliru
Baru tertanya
Apa salah dan dosaku

Tika mencari tiada
Yang tersembunyi di mana
Apa yang ada
Hanya kata tanpa suara

Sang mentari senyumlah sepanjang zaman
Yang memberi segunung sinar harapan
Tiap pagi wajahmu pasti menjelma
Tiap janji pun tidak kau dustainya

Bila mentari enggan tersenyum
Alam jua turut derita bersama
Dengarilah pandangilah sentuhilah rasailah
Yang tertinggal cuma hati dan kalimah

Bila terbukti firasat
Akan ketemu hakikat
Pasti semua
Akan musnah dan binasa

Suluhi arah haluan
Agar mengenal jalanan
Di waktu pulang
Tidak sesat kegelapan

Ku selami cintanya
Ku rindui hikmahnya
Tiap masa kucari segenap suasana

Ku kagumi sucinya
Ku mencari mistiknya
Tiba waktu kupasti akan ketemu jua

Hayatilah agungnya
Abadilah kasihnya
Dan semoga mentari sudi lagi bersama

Syukurilah nikmatnya
Kembalilah padanya
Dan semoga mentari masih tersenyum manja

(Pak Ngah/Hairul Anuar Harun)


BACK TO TOP

2.SERI LANGKAT (duet Amelina)

Jamal:
Seri Langkat Kuala Tungkal...amboi...
Padi pulut enak rasanya...sayang...
Amelina:
Kalaulah kail kalaulah kail panjang sejengkal
Janganlah laut hendak diduga

Jamal & Amelina:
Amboi...Seri Langkat...
Amboi...Seri Langkat...

Jamal:
Dayunglah sampan menuju pulau...amboi...
Bila sampainya daku tak tahu...sayang...
Amelina:
Ombak dan badai ombak dan badai takkan ku hirau
Asalkan sampai tempat ku tuju

Jamal & Amelina:
Amboi...Seri Langkat...
Amboi...Seri Langkat...

Jamal:
Buahlah betik dalam perahu...amboi...
Enak dimakan di hari petang...sayang...
Amelina:
Hidup di dunia hidup di dunia kalau berilmu
Jadi sanjungan setiap orang

Jamal & Amelina:
Amboi...Seri Langkat...
Amboi...Seri Langkat...

Jamal:
Seri Langkat lagunya ini...amboi...
Bunga melati di dalam hidup...sayang...
Amelina:
Bagaikan sifat bagaikan sifat si batang padi
Makin berisi tambah menunduk

Jamal & Amelina:
Amboi...Seri Langkat...
Amboi...Seri Langkat...

(Hakcipta Terpelihara)


BACK TO TOP

3.MASA LIMA

Istana mana
Seri mana tiangnya tiada
(he ya alah he ya)
Teratak mana
Anjung mana tiangnya tiada
(he ya alah he ya)
Tiada umpama baru lama
Madah pun tiada satu dua
Lupa jangan dek lupa
Lima masa...masa lima...
(sebelumlah lima)

Masa masa muda
Belum tua
Masa masa kaya
Tidak lara
Masa merana biar masa bergembira lawa
(he ya alah he ya)
Tiada masa biar masa punya luang lewa
(he ya alah he ya)

Berjalan berdiri lari lari
Berlenggok berlenggang
(kanan alah kiri)
Bermadah berlagu hari hari
Berentak berayun
(kanan alah kiri)

Masa belum masa tiada seri
Toleh tak menoleh
(kanan alah kiri)
Himpun mari himpun tiang seri
Geleng mari geleng
(kanan alah kiri)

Istana bermadah pergi pergi
Teratak berlagu
(mari alah mari)
Duyun mari duyun pergi pergi
Bila berkumandang
(mari alah mari)

(Kazaruddin Saisi)


BACK TO TOP

4.INSAN DAN BUNGA

Bila musim bunga tiba
Halamanku indah berseri
Cantik bunga indah mempesona
Hati riang tak terperi

Bila musim gugur tiba
Bunga jatuh ke bumi juga
Hatiku pun hiba melihatnya
Nasib bunga tiada lama

Begitu juga insan
Hidupnya seperti roda
Tak ubahnya bak bunga
Bila layu tak berharga

Dari itu ingatlah bunga
Kau mekar banyak yang sudi
Bila layu kau tak berharga
Nasib bunga tiada lama

(Hakcipta Terpelihara)


BACK TO TOP

5.GHAZAL ASMARA

Bergema suara
Di tabir malam
Mengalun qasidah
Dengan penuh rasa syahdu

Tak sempat bertanya
Engkau melangkah
Hatiku tersingkap
Rasa cinta penuh rindu

Oh di mana
Ku bertanya
Jejakmu mana halanya
Aduhai rindu semakin membara

Kalaulah luka boleh disembuh
Senyuman adik penawar sakti
Kalaulah cinta boleh diatur
Hanyalah adik abang menanti
Bukan kata sebarang kata
Kata hati tulus dan suci

Kalaulah hatimu
Relaku sentuh
Ku ingin beradu
Dalam kasih belaianmu

Oh asyiknya
Kalau cinta
Denganmu menjadi nyata
Tidaklah lagi kasihku gerhana

Luka di tangan nampak darahnya
Luka di hati siapa yang tahu
Kalaulah abang boleh bercinta
Adik seorang pilihan kalbu
Ingin abang bersamamu
Nyanyi lagu ghazal asmara

(Jamal Abdillah/Siso)


BACK TO TOP

6.SITI NURBAYA

Berkain labuh bersanggul lentang
Ikal rambutnya nampak berbayang
Manislah sungguh adik dipandang
Siang teringat siang teringat
Malam terkenang

Pakai selendang berjurai lima
Selendang panjang darilah bentan
Bila ku pandang bulan purnama
Bagai melayang bagai melayang
Wajahmu intan

Sopan manis bersopan
Buat hati tertawan
Pandang sekali pandang
Hati rindu-rinduan

Pagilah hari duduk bersulam
Bersulam kain di tapak tangan
Kalau diberi buat pilihan
Adik sorang adik seorang
Abang inginkan

Petik kenanga kembang di taman
Buat hiasan pemanis diri
Bukanlah rupa hati berkenan
Adatlah sopan adatlah sopan
Menambat hati

Idam hati mengidam
Ingin hidup bersama
Kenan rasa berkenan
Dari pandang pertama

Itu Siti Nurbaya
Gadis jadi sebutan
Anggun tiada tara
Bak permata idaman

(Siso)


BACK TO TOP

7.KANDIL KEMILAU

Siapa bisa menghalang
Siapa mampu menentang
Kepulangan seorang hamba
Rasa kasih tiba akhirnya

Teranglah kandil kemilau
Limpahkan sinar memukau
Di seluruh kelamnya hati
Menyembuh cinta simpati

Tiap waktu aku merintih
Di syurga bisa kita bertemu
Sekian lama ku cuba mencari
Rupanya di dalam diri

Ku lemparkan
Selimut malamku
Yang bersalut api
Nan membara

Ku hamparkan
Segenap jiwaku
Yang kecundang dulu
Dan bangun semula

(Pak Ngah/Hairul Anuar Harun)


BACK TO TOP

8.ZAPIN BERPESAN

Lamalah sudah
Hambalah mengidam hambalah mengidam
Menyanyi lagu
Menyanyi lagu irama dulu
Indah pantun gurindam jiwa
Bagai alun suara bonda
Suara bonda waktu di riba
Kalau tidur sudah terjaga
Mahu saja rasanya hamba
Tidur semula

Lembut irama
Membelai di jiwa membelai di jiwa
Sentuhan kasih
Sentuhan kasih bonda tercinta
Kalau rindu mulut berdendang
Lagu dulu lagulah dulu
Nyanyian bonda nyanyianlah bonda
Kalau salah maafkan hamba
Bukan hamba canggung berdendang
Lagu Melayu

Bukanlah madah sebarang madah
Madah pusaka tinggalan yang dulu
Bukanlah megah sebarang megah
Megah berdendang irama dahulu

Pesanlah ibu
Kalaulah berkata kalaulah berkata
Rendah suara
Rendah suara jangan meninggi
Hati orang perlu dijaga
Jangan sampai tersinggung rasa
Tersinggung rasa sampailah ke mati
Adat lama jangan dilupa
Itu sendi tegaknya budi
Pesanlah bonda

Janganlah canggung rentak rebana
Biar serasi hai dengan tarinya
Bila dijunjung adatlah lama
Baru Melayu rasalah di jiwa

Walau di mana letaknya diri
Adat pusaka janganlah dilupa
Warisan bangsa jangan ke tepi
Itulah pesan pusakalah bonda
Pusaka bonda
Pusakalah bonda

(Yusri Yusuf/Siso)


BACK TO TOP

9.PILU DI RUSUK HATI

Dahan yang mana bercambah busar
Lebat daun kan gugur jua
Laut yang mana tiada gelombang
Lambat laun tiba gelora

Kasih yang mana berkasih seorang
Tepuk si bujang berbalas ragam
Bukanlah ganjil kasih menghilang
Putus kasih salah siapa

Kasih yang mana berkasih seorang
Pungguk di ladang masih menanti
Memang diharap kasih yang hilang
Patah tumbuh hilang berganti

Pilu di rusuk hati
Pilu di rusuk siapa yang tahu
Malang dirundung malang
Pilu dan malang ku tanggung sendiri

Pilu di rusuk hati
Pilu di rusuk menekan jiwa
Sayang dirundung malang
Pilu di sana
Pergilah hai pergi
Malang dirundung malang
Pilu dirusuk pergilah hai pergi
Pilu di hati jangan kembali

(Raja Kobat)


BACK TO TOP

10.SENANDUNG ANAK RANTAU

Aduhai rindu rasanya diri
Kampung halaman yang ku tinggalkan
Sejuknya air tepian kali
Lamalah tidak menyentuh badan

Bujur melintang jerami padi
Mengalas kaki di bendang ayah
Hanyirnya lumpur tak ku segani
Itulah resam anaklah desa

Mana gendang dipalu
Dengan tari warisan ibunda
Mana orang berlagu
Dengan pantun berkias seloka
Lama sudah ku nanti
Desa ini hai berseri

Aku pulang jauh dari rantauan
Demi kasih pada tanah tercinta
Walau hidup manis berhujan emas
Kampung laman masih kukuh di jiwa

Mari nyanyi dek marilah menyanyi dek
Lagulah yang baru dek berlenggok yang dulu
Mari tari dek marilah menari dek
Rentaklah yang baru dek berakar yang dulu

(Khir Rahman/Siso)


BACK TO TOP
Diterbitkan : 1998 Warner Music (M) Sdn Bhd

*Koleksi FATHIL HIDAYAT 2000*


BACK TO 'KOLEKSI ALBUM' PAGE
BACK TO HAYYAT'S JAMAL PAGE