Tajuk Album: SELEKSI TERULUNG (1992)

  1. Mati Hidup Semula
  2. Kekasih Awal Dan Akhir
  3. Derita Cinta
  4. Penyiksaanku
  5. Berkorban Apa Saja (dari filem 'TUAH')
  6. Seniman Menangis
  7. Kenangan Tak Bisa Dilenyapkan
  8. Cinta Yang Terbiar
  9. Keluhan Perantau
  10. Sendiri
  11. Suratan Nasib
  12. Sepi Seorang Perindu
  13. Takdir Penentu Segala
  14. Cinta Selayang Pandang




1.MATI HIDUP SEMULA

Tak sudi memandang tidak mengapa
Kerna ku mengerti aku insan hina
Tapi dengar apa ku katakan
Untuk pedoman di hari muka

Dulu hidupku rasakan mati
Mata terbuka tapi tak berhati
Kiniku rasa dihidupkan kembali
Walau peritnya setengah mati

Baru ku kenal bulan dan bintang
Betapa indah dunia dipandang
Baru ku kenal ibu ayah adik abang
Kerana dulu fikiran melayang

Jalan nak ku lalu masih panjang
Akan ku tempuh hari mendatang
Kepadaku berilah peransang
Agar kejayaan dapat ku julang

Manusia seperti ku usah kau hina
Kelak menambah sakit di dada
Selagi aku bernama manusia
Tak lepas dari salah dan dosa

Salah ku lakukan meruntuhkan nama
Kerna perbuatan mengikut rasa
Namunku bersyukur pada Yang Esa
Setelah matiku hidup semula

(Jamal Abdillah)

BACK TO TOP

2.KEKASIH AWAL DAN AKHIR

Malam menanti siang
Siang menanti malam
Bagai berkurun lamanya
Masa memisahkan kita
Hingga ku terlupa
Pada paras rupa

Malam mencari mimpi
Siang mencari erti
Tersingkap seribu makna
Terucap seribu kata
Terkupaslah
Rahsia

Sekian lama berpisah
Akhirnya bertemu
Mengenang dosa
Mengenang rindu
Dan ternyatalah
Cintaku yang satu...
oh oh...

Kau kekasih awal dan akhir
Kau kekasih batin dan zahir
Setelah ku sedari
Cintamu yang abadi

Takku hairan takku peduli
Walau bulan jatuh ke bumi
Dan hadir bidadari
Tak ku mimpikan lagi

Kerana kau lebih mengerti
Kerana kau lebih ku kasihi

(Fauzi Marzuki/S.Amin Shahab)

BACK TO TOP

3.DERITA CINTA

Biarkan gelora melanda hati
Biarkan tangisan merintih
Begitulah pedihnya
Jiwa oh kasih

Kiranya panas yang kau harapkan
Tetapi derita yang tiba
Begitulah suratan hidup
Insan bercinta

Dulu aku pernah menderita
Bila hati ku kau lukakan
Oh...Kini kau pula merasakan
Bersama dia yang kau puja

Padaku usah kau merayu lagi
Hatiku telah dimiliki
Cukuplah yang ku rasa duka
Derita cinta

(Ismail Ahmad Nawab/Rahmat Zaki)

BACK TO TOP

4.PENYIKSAANKU

Langit kelabu tak menjanjikan
Hujan kan turun membasahi bumi
Hati membeku semakin membatu
Menambahkan penyiksaanku

Mengapa kau tak mengerti kasih
Bagaimana aku merindukan
Yang kau lafas dan kau kota
Adakah dua yang berbeza
Sejauh manakah cintamu
Apakah pengorbananmu

Mengapakah sengsaranya cinta
Namun mengapa masih aku memerlukanmu
Sedang engkau tak pernah meyakinkan
Hanya melayani perasaanku
Sedikit demi sedikit aku lebur

Aku kan katakan kasih
Dia kan katakan sayang
Mereka kan katakan rindu
Mestikah terus begini

(M.Nasir)

BACK TO TOP

5.BERKORBAN APA SAJA (dari filem 'TUAH')

Berkorban apa saja
Harta atau pun nyawa
Itulah kasih mesra
Sejati dan mulia

Kepentingan sendiri
Tidak diingini
Bahagia kekasih
Saja yang diharapi

Untuk menjadi bukti
Kasih yang sejati
Itulah tandanya
Jika mahu diuji

(Allahyarham Tan Sri P.Ramlee/Jamil Sulong)


BACK TO TOP

6.SENIMAN MENANGIS

Aku menyanyi
Menghibur hati insan yang sepi
Aku bersenda
Meredah duka kau yang kecewa
Di sebalik senyum
Sepiku terlindung

Insan gembira
Mengikuti berbagai cerita
Fitnah dan dusta
Menjadi permainan biasa
Dalam tawa riang
Jiwaku tertekan

Masih tercari-cari
Masih ku menanti
Persahabatan sejati
Keikhlasan di hati
Hingga kini belum ku temui

Di manakah kekasih
Di saat aku bersedih
Mana teman di mana saudara
Di waktu aku berduka
Berulang kali hati terhiris
Di kala sepi aku menangis

(Ahmad Nawab/ Habsah Hassan)

BACK TO TOP

7.KENANGAN TAK BISA DILENYAPKAN

Semakin kau diam
Semakin kau cengkam
Perasaanku
Tidakkah tersimpan
Rasa kasih padaku
Walau secebis

Kenangan
Tak bisa kau lenyapkan
Walau bagaimana
Kau cuba memberi alasan
Kerana ku tahu
Itu hanya dusta
Adakah di hati
Terasa penyesalan
Menyintaiku

Apakah...aku tak setaraf
Dengan apa yang kau inginkan
Jika itu yang benar
Biar aku hentikan
Desakan ini
Kerana ku punya harga diri

Ku takkan merintih
Walau dada pedih
Membakar

(M.Nasir )

BACK TO TOP

8.CINTA YANG TERBIAR

Siapalah aku tanpa dirimu
Bagai pantai terbiar sepi
Siapalah aku tanpa cintamu
Bagai insan lara dibalut kerinduan

Cinta itu amat mengasyikkan
Rindu itu amat memilukan
Perpisahan amat menyeksakan
Namun ada pengajarannya

Cintaku cinta yang terbiar
Mengharap kasih pada yang tak sudi
Cintaku cinta yang terbiar
Hidupku tidak seindah impian

Luka itu amat memedihkan
Resah itu amat membosankan
Kekecewaan amat derita
Namun ada kenangannya

Cintaku cinta yang terbiar
Mengharap kasih pada yang tak sudi
Cintaku cinta yang terbiar
Jatuh tersungkur di pinggir luka

Siapalah aku tanpa dirimu
Bagai pantai terbiar sepi
Siapalah aku tanpa cintamu
Bagai insan lara dibalut kerinduan

Cinta itu amat mengasyikkan
Rindu itu amat memilukan
Perpisahan amat menyeksakan
Namun ada pengajarannya

Apalah ertinya cinta yang terbiar
Bagai biduk hanyut di lautan
Apalah dayaku jodoh tiada
Sudah suratan takdirnya begitu

(S. Sahlan / Juwie)

BACK TO TOP

9.KELUHAN PERANTAU

Angin senja yang membelai
Keheningan desa permai
Ku terkenang kemesraanmu
Di dalam oh rinduku...

Ku kembara berkelana
Dan membawa hati luka
Di manakah kan ku temui
Sinaran cinta suci...

Dari desa ku merantau
Ku memburu cita-cita
Walau apa rintangannya
Ku cuba mencari bahagia...

Keluhanku di rantauan
Tak siapa mendengarkan
Mungkin esok kan ku temui
Sinaran cinta suci...

(Ahmad Nawab/Rahmat Zaki)

BACK TO TOP

10.SENDIRI

Sendiri menempuh hidup
Tiada berayah tiada beribu
Sendiri aku berjalan
Tiada harta menjadi bekalanku

Belum pernah ku kesali hidupku
Lahir ke dunia pun begitu
Suka dukaku tanggung sendiri
Dengan ketabahan hati

Mana saudara manakah teman-teman
Di saat ku memerlukan
Kepalsuanmu makin menjadi nyata
Kemesraan sementara

Sendiri ada waktunya
Memberi ketenangan di jiwa
Sendiri kadang menyiksa
Kerna tiada teman bicara

(Ahmad Nawab/Habsah Hassan)

BACK TO TOP

11.SURATAN NASIB

Telah lama aku derita
Telah lama aku kecewa
Bagai malam tanpa siang
Ku kegelapan bersendirian
Tiada berteman

Mengapakah jadi begini
Bagai laut tidak bertepi
Ingin aku merasakan
Secebis kasih
Biarpun seketika

Umpama musafir di jalanan
Mencari haluan
Terhenti di persimpangan
Tak tahu arah tujuan

Tiada siapa mengerti
Tiada siapa peduli
Derita hatiku ini
Sampai bilakah kan berakhir
Ke mana harus ku bawa diri ini

Puas sudah aku mencuba
Puas sudah aku terima
Mungkin suratan nasibku
Sudah begitu
Tiada ku kesalkan

(Shamsudin Sidek/Tinta Mas)


BACK TO TOP

12.SEPI SEORANG PERINDU

Bila ku rindu padamu
Terasa kuatnya cintaku
Terbangkit resah terpandang wajahmu
Bertambah kasih sayangku

Sesaat kau tak ku pandang
Terasa sepinya jiwaku
Tertunggu aku hadirnya dirimu
Walaupun sekelip di mata

Betapa sepinya
Hidup seorang perindu
Dihanyut oleh keresahan

Rindu hatiku
Tak jemu padamu
Selagi kau masih ku cinta

Biar apa pun yang memisahkan
Namun ku tetap menyintaimu
Selagi hidup belum berakhir
Selagi itu ku merinduimu

Ku seorang perindu sepi
Tak jemu ku terus menanti

(Ahmad Nawab/Juwie)


BACK TO TOP

13.TAKDIR PENENTU SEGALA

Lemah rasa kakiku melangkah pergi
Menujui ke destinasi tak pasti
Andai kata ada harapan untukku
Berikan ku tanda agar jalanku lebih bererti

Kau ku cinta dari seluruh ragaku
Melebihi segala di dunia ini
Namun harapan masih tinggal harapan
Dilema menanti lebih menyiksa dari segala

Sesungguhnya
Takdir penentu segala
Bahagia yang dicipta
Hanya sedetik jaraknya

Namun masih
Tak tersentuhkan jua
Kabur jua pandangan

Kekasihku
Berapakah lamanya
Ketabahanku
Mungkin akan pudar

(M.Nasir)

BACK TO TOP

14.CINTA SELAYANG PANDANG

Siapa itu yang memandangku
Tajam menikam sanubariku
Mestikah aku diam membisu
Dan membiarkan cinta berlalu
Ku rasa malu

Walaupun hanya selayang pandang
Hatiku ini telah digoncang
Haruskah aku berterus terang
Dan menyerahkan takdir yang datang
Takdir yang datang

Aku pernah dikecewakan
Aku pernah ditertawakan
Tak ingin lagi kecundang dalam cinta
Yang telah berakar

Dan walau seterus sejernih hatiku
Ingin mendampingi menyentuh hatinya
Jika tak ku cuba
Pasti tak tercipta
Seikhlas cinta

Redup di wajahnya
Membakar senyuman
Namun hati ini
Takut tak diterima
Jika tak ku cuba
Pasti tak tercipta
Keikhlasan cinta
Hmm...

(M.Nasir)

BACK TO TOP

Diterbitkan : 1992 Warner Music (M) Sdn Bhd


*Koleksi FATHIL HIDAYAT 2000*